Foto: Cindy Pareira |
“Jangan pernah berhenti bermimpi. Dari mimpi
itulah kita bisa mewujudkan hal yang semula dianggap mustahil.”
Ucapan rekan saya dari Boladoang.com, Haris
Pardede, sungguh menyita perhatian puluhan mahasiswa Universitas Mpu
Tantular, Jakarta, yang berkumpul pada pada Rabu (5/12/2018) siang hingga
matahari terbenam itu.
Dalam sebuah kegiatan bertemakan “Media Massa dan
Tanggung Jawab Olahraga”, saya dan Haris Pardede menjadi salah satu pembawa materi
selain jurnalis senior dari Harian Sindo dan aktor sekaligus presenter olahraga
Ibnu Jamil.
Dengan mengusung misi “Sports Responsibility”,
kami yang tergabung dalam SPORTAKUS memang ingin berbagi dan menyebarkan
filosofi olahraga di semua aspek kehidupan kita. Termasuk kepada rekan-rekan
mahasiswa.
Haris, pemilik sekaligus Pemimpin Redaksi Boladoang.com
bercerita bagaimana dirinya bepergian ke berbagai kota dan negara untuk meliput
event olahraga, termasuk sepak bola.
Haris hadir di final Liga Champions, final Liga
Europa, ajang Piala FA di Inggris hingga Piala Eropa dan Piala Dunia.
Modalnya? Bukan melulu apsek finansial, melainkan
diawali oleh mimpi dan mengembangkan bakat yang dimiliki untuk “dijual” kepada
pihak lain.
“Dulu,” katanya begitu dengan nada sedikit malu, “Saya
hanya bisa bermimpi dan kagum saat membaca tulisan wartawan-wartawan senior
yang biasa meliput event bergengsi
dan mewawancarai atlet kelas dunia.”
Apakah mimpi tinggal mimpi? Tidak. Haris Pardede
mewujudkannya dengan memulai dari berbagai modal yang ia miliki.
Setidaknya, relasi
yang terjaga bisa dikembangkan menjadi “rekan bisnis” yang memudahkannya meraih
mimpi: meliput event kelas dunia.
Membuat program dan menawarkan proposal dengan berbagai
content liputan ke beberapa pihak, termasuk
televisi, ternyata menjadi salah satu jalan Haris Pardede kemudian dikenal
sebagai penulis dan peliput event-event sepak bola di luar negeri. Menarik enggak tuh?
Haris bercerita, bukan tak mungkin dirinya hanya
keluar uang 10 persen dari total dana yang dibutuhkan untuk liputan di luar
negeri dalam kurun beberapa hari. Sisanya? Sudah ditutupi oleh pihak sponsor, mungkin satu atau bisa juga dua hingga tiga sponsor yang berminat.
“Yang penting, jangan pernah berhenti untuk
memulai sesuatu yang kalian suka dan impikan. Tentu selama impian itu masuk akal dan bisa membawa kebaikan” begitu katanya. Setuju? @weshley
Foto Cindy Pareira |
No comments:
Post a Comment