Menjadi penikmat langsung Piala Dunia 2014 di Brasil itu adalah sebuah pengalaman luar biasa. Apalagi bila bonusnya bisa bertemu para legenda sepak bola, plus legenda basket Amerika Serikat.
Di Kota Fortaleza, Brasil, keberuntungan saya tak bisa diungkapkan lewat senyuman saja. Menginap di hotel yang sama dengan Kobe Bryant tak berarti bisa bertemu dan mengabadikan momen kebersamaan itu. Tapi, saya mendapatkannya.
Oke, mari kita tinggalkan kenangan indah di Piala Dunia 2014 bersama Kobe Bryant. Sang legenda dan bintang NBA itu telah meninggalkan kita akibat kecelakaan helikopter.
Bersama sang putri, Gianna "Gigi" Maria Onore Bryant (13 tahun) dan 6 penumpang lain serta seorang pilot, Kobe Bryant meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020). Ia tutup usia pada usia 41 tahun. RIP, Black Mamba!
Banyak yang meyakini, setelah Michael Jordan menyulap basket NBA semakin gemerlap dan menyihir penggemar basket di seluruh dunia, adalah Kobe Bryant yang mendekati level pengaruh seperti milik Jordan. Setuju atau tidak, silakan.
Tak semata karena 5 gelar juara NBA (2000–2002, 2009, 2010) yang ada di riwayat hidupnya dan 2 medali emas basket Olimpiade (2008 dan 2012) atau sederet prestasi mentereng lain di panggung basket, banyak hal yang pantas dikenang dari Kobe Bryant.
Dari sekian banyak wawancara yang telah dijalani Kobe, ada sejumlah ucapan yang pantas kita ingat dan camkan.
"Untuk membantu tim meraih kemenangan, saya rela melakukan apa saja. Hal itu termasuk duduk di bangku cadangan, melambaikan handuk, menyediakan minuman bagi pemain... atau masuk ke dalam lapangan dan melepaskan lemparan kemenangan."
Bintang sekelas Kobe Bryant paham bahwa peran individu dalam tim tidak selalu tentang keberadannya di lapangan. Bila taktik pelatih membutuhkan sang bintang ada di bangku cadangan, tujuannya adalah tetap bagi kemenangan tim.
Bukankah setiap pemain menjadi bagian dari tim? Anggaplah yang bertanding itu LA Lakers vs Chichago Bulls, tentu yang diumumkan ke publik bukan Kobe Bryant vs Chichago Buls 'kan?
Seterang apapun sinar sang pemain, bila ia merupakan bagian dari sebuah tim, tetaplah kejayaan tim yang menjadi utama. #Weshley Hutagalung
Di Kota Fortaleza, Brasil, keberuntungan saya tak bisa diungkapkan lewat senyuman saja. Menginap di hotel yang sama dengan Kobe Bryant tak berarti bisa bertemu dan mengabadikan momen kebersamaan itu. Tapi, saya mendapatkannya.
Oke, mari kita tinggalkan kenangan indah di Piala Dunia 2014 bersama Kobe Bryant. Sang legenda dan bintang NBA itu telah meninggalkan kita akibat kecelakaan helikopter.
Bersama sang putri, Gianna "Gigi" Maria Onore Bryant (13 tahun) dan 6 penumpang lain serta seorang pilot, Kobe Bryant meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020). Ia tutup usia pada usia 41 tahun. RIP, Black Mamba!
Banyak yang meyakini, setelah Michael Jordan menyulap basket NBA semakin gemerlap dan menyihir penggemar basket di seluruh dunia, adalah Kobe Bryant yang mendekati level pengaruh seperti milik Jordan. Setuju atau tidak, silakan.
Tak semata karena 5 gelar juara NBA (2000–2002, 2009, 2010) yang ada di riwayat hidupnya dan 2 medali emas basket Olimpiade (2008 dan 2012) atau sederet prestasi mentereng lain di panggung basket, banyak hal yang pantas dikenang dari Kobe Bryant.
Dari sekian banyak wawancara yang telah dijalani Kobe, ada sejumlah ucapan yang pantas kita ingat dan camkan.
"Untuk membantu tim meraih kemenangan, saya rela melakukan apa saja. Hal itu termasuk duduk di bangku cadangan, melambaikan handuk, menyediakan minuman bagi pemain... atau masuk ke dalam lapangan dan melepaskan lemparan kemenangan."
Bintang sekelas Kobe Bryant paham bahwa peran individu dalam tim tidak selalu tentang keberadannya di lapangan. Bila taktik pelatih membutuhkan sang bintang ada di bangku cadangan, tujuannya adalah tetap bagi kemenangan tim.
Bukankah setiap pemain menjadi bagian dari tim? Anggaplah yang bertanding itu LA Lakers vs Chichago Bulls, tentu yang diumumkan ke publik bukan Kobe Bryant vs Chichago Buls 'kan?
Seterang apapun sinar sang pemain, bila ia merupakan bagian dari sebuah tim, tetaplah kejayaan tim yang menjadi utama. #Weshley Hutagalung
No comments:
Post a Comment