Saturday, January 16, 2021

Pensiun Tak Berarti Rampung

Mau ke mana Wayne Rooney setelah memutuskan gantung sepatu di usia 35 tahun? Bagi sebagian atlet, pensiun adalah fase menakutkan ketika pusaran angin ketidakpastian menghadang.

Jumat, 15 Januari 2021, mantan kapten tim nasional Inggris, Wayne Rooney, mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Klub terakhir yang melepasnya pergi dari hiruk pikuk panggung bal-balan adalah Derby County.

Di kenal sebagai striker produktif semasa membela Manchester United dan timnas Inggris, akan menjadi apa Rooney setelah pensiun? Sebuah pertanyaan yang kalau diarahkan ke atlet Indonesia bisa menjadi meriam yang menembakkan peluru kekhawatiran. Ada "waswas" dengan 100 tanda seru.

Ya, tidak mudah bagi atlet, terutama yang berprestasi, untuk meneruskan kehidupannya yang nyaman serta penuh pemberitaan setelah memutuskan pensiun. Terkadang, waktu yang dijalani dari kecil hingga puncak karier hanyalah latihan... latihan.. bertanding... dan bertanding.

Bagaimana dengan seseorang yang memutuskan menjadi atlet namun gagal berprestasi tinggi dan kemudian pensiun? Mereka menghadapi rasa "waswas" dengan 1.000 tanda seru... bahkan lebih.

Pada usia 35 tahun, Wayne Rooney pensiun. Terlalu cepat? Bisa ya, bisa tidak. Jawaban ya tentu muncul bila membandingkan dengan Zlatan Ibrahimovic yang menjadi andalan AC Milan di usia 39 tahun.

Namun bagi sebagian atlet, persaingan di kompetisi yang padat dan sangat kompetitif terasa berat begitu usia mencapai 35 tahun atau kebugaran serta berat saat badan tak lagi proporsional.

Banyak atlet yang masih "sukses" setelah pensiun, namun ada juga yang memasuki masa suram. Lihat saja pesepak bola Inggris yang penuh bakat di era 1980-1990-an, Paul Gascoigne.

Sukses sebagai pemain, karier kepelatihannya gagal. Hidupnya berantakan akibat ketergantungan terhadap minuman keras, plus tersandung sejumlah masalah hukum.

Persiapan. Itulah kata kunci ketika seseorang hendak memasuki masa purnakarya... di bidang apapun pekerjaannya. Kita mungkin berstatus pensiun dari pekerjaan, namun tidak demikian dengan pikiran.

Persiapan yang baik membuat masa pensiun menjadi awal sebuah petualangan kehidupan baru yang tetap produtif, berguna, serta berpengharapan. Setuju? @Weshley Hutagalung

No comments:

Post a Comment