Ucapan Antony Matheus dos Santos, pria berusia 22 tahun yang kini membela Brasil di Piala Dunia 2022 tak sama dengan mimpi banyak pemain sepak bola di dunia.
Hal itu disadari betul oleh Antony. Tak muncul ucapan: "juara Piala Dunia" atau "juara Copa America," begitu pula "juara Liga Champions"... dan berbagai gelar juara lainnya.
Pertanyaan "Apa mimpi terbesar sebagai pemain sepak bola" dijawab Antony dengan melibatkan keluarga, orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan dirinya di kawasan Favela, daerah miskin dan disebut pusat kriminalitas Rio de Janeiro.
Tak ada impian lain bagi Antony selain memboyong keluarga keluar dari Favela dan memberi kehidupan yang layak lewat penghasilannya sebagai pemain sepak bola.
Terdaftar sebagai pemain Manchester United, Antony disebut memperoleh gaji mingguan sebesar 200 ribu pound alias 3,7 miliar rupiah. Gaji per tahun mencapai 10,4 juta atau mencapai 193,8 miliar rupiah.
Cinta dan impian telah membawa Antony mengoptimalkan talenta dalam bermain sepak bola. Bayangkan bila Antony membatasi impiannya hanya sebatas lamunan dan angan sambil kongkow-kongkow bersama anak-anak seusianya di Favela. Tak mungkin ia menjadi bagian tim Brasil meraih medali emas sepak bola Olimpiade 2020 yang digelar Jepang pada Juli-Agustus 2021.
Sempat mengalami kesulitan ketika berlatih sepak bola serius bersama akademi Sao Paulo pada usia 10 tahun, mimpi Antony untuk membahagiakan orang tuanya mengatasi segala penat dan letih, serta keraguan pelatih akademi terhadap bakatnya mengolah si kulit bundar. @Weshley Hutagalung
No comments:
Post a Comment