Bila Anda bepergian ke luar
negeri, apa yang pertama muncul di benak untuk memperkenalkan tempat asal kita kepada orang asing?
Keindahan alam
Bali? Ah, itu kuncian. Bali nyaris selalu menjadi andalan ketika saya ditugaskan ke luar negeri dan
bertemu orang asing yang bertanya asal negara saya.
Selain Bali? Beberapa orang asing
ternyata cukup mengenal keindangan sejumlah lokasi di Tanah Air, sebut saja Candi Borobudur, Lombok, Raja Ampat, hingga ada yang menyebut
deburan ombak di beberapa Aceh dan Nias, Danau Toba, serta Taman Komodo dan alam NTT.
Believe it or not, saat saya meliput Piala Eropa 2000 di Belanda
dan Belgia, sepak bola Indonesia lumayan terkenal lho.
Enggak percaya? Di Kota Brussels, Belgia, dalam sebuat acara pertemuan
dengan sejumlah wasit yang memimpin pertandingan Euro 2000, nama Indonesia
ternyata dikenal.
Setelah
antre untuk wawancara khusus dengan wasit Anders Frisk asal Swedia, saya
memperkenalkan diri dan negara asal.
“Indonesia?
Ah, ya saya ingat kompetisi di negara
Anda dihentikan di tengah jalan.”
Alamak!
Memang dia insan sepak bola dunia, namun kok
yang diingat tentang Indonesia adalah kompetisi yang penuh perkelahian sehingga
dihentikan di tengah jalan, ya? Sedih rasanya.
Tetapi,
ya sudahlah… lumayan nama Indonesia ada di benak Anders Frisk. Wasit kelas
dunia yang memilih mengundurkan diri pada Maret 2005 akibat tekanan dan ancaman
pembunuhan terhadap dirinya dan keluarga.
Ingin lebih
merasa akrab dengan nama Indonesia ketika ada di luar negeri? Datanglah ke
tempat-tempat tujuan wisata terkenal dengan barang-barang jualan sebagai
oleh-oleh. Salah satunya lokasi Menara Eifel di Kota Paris, Prancis.
Kebiasaan
turis-turis Indonesia dalam merogoh kocek tampaknya membuat para penjualan
souvenir paham cara mengambil hati tamu-tamunya.
“Anda dari
mana?” Begitu tanya sejumlah penjaja souvenir
yang menghampiri kami sesampai di lokasi.
Percaya
tidak percaya, nyaris semua penjual yang mendengar negara asal kami langsung
menyapa dengan Bahasa Indonesia.
“Ah, Indonesia.. ini murah, murah,”
ucapnya sambil menyodorkan sejumlah barang souvenir
khas lokasi tersebut diikuti kalimat yang berarti harga di sana lebih murah
dibanding tempat lain.
Tak hanya
itu. Mereka juga menyebut nama “Jokowi” diikuti kata “Hebat”. Bahkan ada juga
yang mengucapkan “Ahok”.
Mereka
mencoba segala cara menarik hati turis-turis Indonesia dengan melontarkan sejumlah
kata yang dianggap “ampuh” untuk mengeluarkan uang euro dari saku dan dompet.
Maaf,
taktik tersebut tak berlaku bagi saya dan keluarga… ha ha ha. Namun, dari cara mereka
mengucapkan sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia dan tokoh nasional yang sedang
“hangat”, saya paham bahwa negara kita lumayan mendapat sorotan dari
pihak luar negeri.
Semoga, nama Indonesia semakin
dikenal oleh dunia karena berbagai prestasi anak bangsa, termasuk dari dunia
olahraga… dan sepak bola di dalamnya. Setuju?
No comments:
Post a Comment