Saturday, January 5, 2019

Indonesia? Murah, Murah!

Bila Anda bepergian ke luar negeri, apa yang pertama muncul di benak untuk memperkenalkan tempat asal kita kepada orang asing? 

Keindahan alam Bali? Ah, itu kuncian. Bali nyaris selalu menjadi andalan ketika saya ditugaskan ke luar negeri dan bertemu orang asing yang bertanya asal negara saya.
Selain Bali? Beberapa orang asing ternyata cukup mengenal keindangan sejumlah lokasi di Tanah Air, sebut saja Candi Borobudur, Lombok, Raja Ampat, hingga ada yang menyebut deburan ombak di beberapa Aceh dan Nias, Danau Toba, serta Taman Komodo dan alam NTT.
            Believe it or not, saat saya meliput Piala Eropa 2000 di Belanda dan Belgia, sepak bola Indonesia lumayan terkenal lho.
            Enggak percaya? Di Kota Brussels, Belgia, dalam sebuat acara pertemuan dengan sejumlah wasit yang memimpin pertandingan Euro 2000, nama Indonesia ternyata dikenal.
            Setelah antre untuk wawancara khusus dengan wasit Anders Frisk asal Swedia, saya memperkenalkan diri dan negara asal.
            “Indonesia? Ah, ya saya ingat kompetisi di negara Anda dihentikan di tengah jalan.”
            Alamak! Memang dia insan sepak bola dunia, namun kok yang diingat tentang Indonesia adalah kompetisi yang penuh perkelahian sehingga dihentikan di tengah jalan, ya? Sedih rasanya.
            Tetapi, ya sudahlah… lumayan nama Indonesia ada di benak Anders Frisk. Wasit kelas dunia yang memilih mengundurkan diri pada Maret 2005 akibat tekanan dan ancaman pembunuhan terhadap dirinya dan keluarga.
            Ingin lebih merasa akrab dengan nama Indonesia ketika ada di luar negeri? Datanglah ke tempat-tempat tujuan wisata terkenal dengan barang-barang jualan sebagai oleh-oleh. Salah satunya lokasi Menara Eifel di Kota Paris, Prancis.
            Kebiasaan turis-turis Indonesia dalam merogoh kocek tampaknya membuat para penjualan souvenir paham cara mengambil hati tamu-tamunya.
            “Anda dari mana?” Begitu tanya sejumlah penjaja souvenir yang menghampiri kami sesampai di lokasi.
            Percaya tidak percaya, nyaris semua penjual yang mendengar negara asal kami langsung menyapa dengan Bahasa Indonesia.
            “Ah, Indonesia.. ini murah, murah,” ucapnya sambil menyodorkan sejumlah barang souvenir khas lokasi tersebut diikuti kalimat yang berarti harga di sana lebih murah dibanding tempat lain.
            Tak hanya itu. Mereka juga menyebut nama “Jokowi” diikuti kata “Hebat”. Bahkan ada juga yang mengucapkan “Ahok”.
            Mereka mencoba segala cara menarik hati turis-turis Indonesia dengan melontarkan sejumlah kata yang dianggap “ampuh” untuk mengeluarkan uang euro dari saku dan dompet.
            Maaf, taktik tersebut tak berlaku bagi saya dan keluarga… ha ha ha.  Namun, dari cara mereka mengucapkan sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia dan tokoh nasional yang sedang “hangat”, saya paham bahwa negara kita lumayan mendapat sorotan dari pihak luar negeri.
Semoga, nama Indonesia semakin dikenal oleh dunia karena berbagai prestasi anak bangsa, termasuk dari dunia olahraga… dan sepak bola di dalamnya. Setuju?

No comments:

Post a Comment