Wednesday, February 6, 2019

Solksjaer Mengembalikan Gaya Bermain Era Sir Alex?

Premierleague.com

Manchester United kembali bermain seperti di era kesuksesan Sir Alex Ferguson. Benarkah?

Benarkah Manchester United bersama Ole Gunnar Solksjaer akan kembali beraksi meninggalkan gaya bermain pilihan Jose Mourinho?
Pertanyan ini banyak bermunculan ketika manajemen Manchester United memutuskan menendang Jose Mourinho dan membajak Solksjaer dari klub Norwegia, Molde.
Sejak 19 Desember 2018, nama Solksjaer resmi diumumkan sebagai caretaker di kursi Manajer Manchester United menggantikan Jose Mourinho.
Tawaran kepada Solksjaer adalah menyelesaikan kompetisi 2018-2019 ditemani Mike Phelan, Michael Carrick, dan Kieran McKenna di jajaran pelatih.
Untuk menarik Solksjaer, manajemen Setan Merah harus mengeluarkan uang 1,8 juta pound (sekitar Rp 32,5 miliar) sebagai kompensasi kepada Molde.
Bila nanti Solksjaer dianggap cocok untuk terus mengisi kursi panas itu sebagai manajer yang berstatus permanen, kubu Molde mendapatkan tambahan “uang damai” sebesar 7,2 juta pound (Rp 130 miliar).
Prestasi dan harapan. Walau dalam skala kecil, Solksjaer telah mengubah gaya bermain Manchester United, menghadirkan kemenangan serta kegembiraan bagi para pendukung.
Lihatlah perubahan wajah-wajah para pemain Manchester United ketika memasuki lapangan dan menikmati pertarungan 2 x 45 menit bersama Solksjaer di bangku cadangan.
Solksjaer paham, pendukung Setan Merah pasti ingin melihat kembali semangat serta gaya bermain menyerang dan penuh tenaga era Sir Alex.
“Semua harus diawali dengan bagaimana cara kita bermain. Karena, Anda tidak bisa mengontrol hasil pertandingan. Yang bisa Anda kontrol adalah pendekatan ke pertandingan dan cara bermain.” Begitu kata Solksjaer.
Hmm, lebih seru lagi ketika Solksjaer mengaku tidak terlalu banyak bertanya apa yang terjadi dengan tim di era Jose Mourinho.
Ia lebih banyak mengajak para pemain melihat apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembalikan gaya bermain Man. United seharusnya, yakni permainan sepak bola yang menarik: perpaduan kecepatan dan kekuatan!
Seperti dokter, Ole Gunnar Solksjaer menemukan penyakit yang menimpa Setan Merah dan mencarikan cara pengobatannya. At least hingga 10 pertandingan awal ia bersama Man. United.
Kegembiraan bermain dan kenyamanan di ruang ganti. Situasi ini rasanya pas disematkan pada kondisi terkini Manchester United.
Keberadaan Solksjaer di Teater Impian seolah menerapkan strategi jitu salah satu pelatih cabang olahraga hoki di Australia, Ric Charlesworth.
Sebelum tutup usia pada 8 Februari 1993, ucapannya kerap dipakai untuk menempatkan posisi dan peran pelatih olahraga. Begini katanya, "Yang menarik dari kepelatihan adalah Anda harus membuat sulit situasi nyaman dan menghadirkan situasi nyaman ketika ada masalah." Boleh ditiru, nih. @weshley

No comments:

Post a Comment