"Kita tidak dapat mengubah kebiasaan orang lain, namun kita bisa menentukan seperti apa perubahan diri sendiri."
Pandemi Covid-19 ini belum memperlihatkan penurunan, belum menunjukkan suasana bakal segera kembali normal. Banyak aspek kehidupan kita diobok-obok, termasuk sektor olahraga.
Seperti apa sih hidup "new normal" itu? Bila jauh dari kata "tanggung jawab dan disiplin" memang new normal itu seperti slogan-slogan garing makna.
Dalam tulisan kali ini, saya ingin mengutip pesan yang mungkin sudah beredar di mana-mana. Tapi, inilah kunci untuk dapat hidup "normal baru" tanpa mengorbankan masa depan kita bersama. @Weshley Hutagalung
"Mengingatkan kembali"
Di pintu masuk kebun binatang, tertulis tarif: Tiket Rp 50.000,-/orang. Karena beberapa lama tidak ada pengunjung, harga tiket diturunkan menjadi Rp 25.000,-/orang.
Namun masih tidak ada juga pengunjung yang datang. Akhirnya, tarif tiket kembali diturunkan menjadi Rp 10.000,-/orang.
Aneh, tetap tidak ada pengunjung yang mau masuk! Ada apa ini? Akhirnya ditulislah pengumuman: "MASUK GRATIS".
Jedeeer... tiba-tiba banyak orang yang berebutan ingin masuk ke kebun binatang tersebut.
Ketika pengunjung di dalam penuh, sang pawang membuka semua pintu kandang binatang buas, seperti :
● Singa
● Harimau
● Macan
● Serigala
● Ular, dsb.
Sontak, pengunjung PANIK!!!
Kemudian, pintu keluar di KUNCI. Lalu, di pintu keluar itu dituliskan begini: "Keluar Bayar Rp 500.000,-"
Kemudian BANYAK orang berebut membayar dengan maksud menyelamatkan diri.
Sahabatku, inilah ironi kehidupan. Ketika ditawarkan HIDUP SEHAT, yakni:
● Pakai masker
● Jaga jarak
● Hindari keramaian
● Cuci tangan pakai sabun
● Makan makanan sehat & bergizi
● Istirahat yang cukup
● Olahraga, dsb
Demi menjaga KESEHATAN sebagai upaya PENCEGAHAN PENYAKIT, banyak orang enggan... bahkan TIDAK MAU.
Tetapi, kalau sudah masuk RUMAH SAKIT, berapapun mahal biayanya PASTI dibayar asal bisa sembuh, sekalipun harus jual ASET dan berUTANG! Ya kan?
Jack Ma pernah mengatakan: "Jika pisang dan uang diletakkan di hadapan seekor monyet, maka monyet akan memilih pisang. Monyet tidak mengerti bahwa uang bisa digunakan untuk membeli banyak pisang."
Demikian pula dalam kenyataan hidup. "Jika uang dan kesehatan diletakkan di hadapan orang, pasti orang akan memilih uang. Karena terlalu banyak orang yang tidak mengerti bahwa kesehatan dapat berguna mendapatkan lebih banyak uang dan kebahagiaan".
No comments:
Post a Comment