Namun, Barcelona hanyalah
rumah singgah yang akan dia tinggalkan dengan segala catatan kejayaannya.
Selama enam musim di klub Catalan ini, Suarez sukses merebut empat gelar La
Liga, Empat Gelar Copa Del Rey dan satu trofi Liga Champions tahun 2015.
“Banyak teman dan itu yang
membuat saya bahagia. Saya ingin mengingat semua momen indah dalam sejarah
Barcelona,” ucap Suarez dengan dengan raut wajah yang sedih.
Sebenarnya bukan hanya
Suarez yang meninggalkan Camp Nou. Empat pemain lain juga sudah lebih dahulu
pamit. Keempat pemain itu, yakni Arthur Melo, Ivan Rakitic, Arturo Vidal dan
Nelson Samedo. Barcelona bahkan nyaris ditinggal pemain bintangnya, Lionel
Messi. Namun, dengan berbagai pertimbangan Messi mengalah untuk bertahan.
Perginya pemain-pemain
ini, tak lepas dari langkah “Revolusi” Barcelona. Setelah kalah memalukan 2-8
dari Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions. Banyak orang yakin bahwa
era keemasan Barca sudah runtuh.
Langkah pertama, Barcelona
menggaet pelatih asal Belanda: Ronald Koeman. Saat dipinang Barcelona, Koeman
sudah sesumbar bahwa dia lebih mengutamakan tim daripada kehebatan individu.
Koeman pun menginginkan
peremajaan. Empat pemain sudah direkrut,
yakni Miralem Pjanic, Francisco Trincao, Pedri dan Matheus Fernandes. Barca
juga memulangkan Coutinho dari Bayern Muenchen.
Koeman paham akan
posisinya. Seperti yang pernah diucapkan Edin Hand, pelatih yang pernah
menangani timnas Irlandia di tahun 1980-1985, hanya ada dua hal yang pasti
dalam hidup ini. Pertama adalah kematian dan yang kedua adalah pemecatan
seorang pelatih.
Ronald Koeman tentu akan
membutuhkan waktu. Untuk mendapatkan kejayaan, tidak bisa dengan cara instan.
Semua akan melalui proses. Perjalanan Barcelona untuk kembali menuju kejayaan
dimulai dari posisinya saat ini.
Pendukung Barca kini pun sedang menangis bersama Suarez. Akan tetapi, bukan hal yang tak mungkin jika suatu saat kepedihan ini akan berbalik jadi kegembiraan.# IG @gatot_widakdo
No comments:
Post a Comment