Seperti apa rasanya bertarung melawan guru sekaligus idola? Premier League 2020-2021 menyajikan sesuatu yang istimewa ketika menyangkut Pep Guardiola dan mentornya.
Sudah banyak pemberitaan tentang betapa kagumnya Pep Guardiola terhadap Marcelo Bielsa, jauh sebelum Bielsa membawa Leeds United ke Premier League 2020-2021 sebagai juara Championship musim lalu.
Saya pernah membaca bahwa Marcelo Bielsa punya peran sangat besar dalam karier kepelatihan Pep Guardiola, selain Johan Cruyff tentu saja. Pep kagum dengan cara Bielsa melatih dan kejutan-kejutan yang dilakukannya di pertandingan.
Kini, setelah "menyerap" ilmu kepelatihan Bielsa, Pep Guardiola berkesempatan menguji seberapa hebat strategi yang dipunyai Bielsa. Adil? Gak juga, materi pemain yang dimiliki Pep jelas beda dengan punya Bielsa. Seperti "premium" dan "pertamax" gitu deh.
Apakah Pep akan sungkan bila ada peluang menang pesta gol atas tim asuhan gurunya itu? Sebuah pertanyaan menarik. Apalagi bila kejadiannya di markas Leeds United. Apalagi bila jadwal itu datang ketika posisi Leeds terpuruk di klasemen. Apalagi bila Bielsa mendapat tekanan besar dari manajemen dan suporter Leeds dan posisinya terancam.
Seseorang pernah berkata soal bekerja secara profesional kepada saya. Dengan konteks berbeda, intinya adalah: "Profesionalitas bekerja tidak boleh terganggu oleh perasaan pribadi". Setuju? @Weshley Hutagalung
No comments:
Post a Comment